Raga yang mulai lelah
Gontai berjalan kian pelan dan tanpa arah
Keringat, darah bercucuran
Membasahi tiap langkah
Namun besarnya penderitaan
Tidaklah mungkin mampu menggugurkan tiap kewajiban
Kecuali tlah purna terlaksana
Meski dengan keringat, dan tetes darah
Entahlah
Nyatanya hingga kini kumasih mampu berdiri
Semoga di hari hari nanti
Masih dapat kujumpai senyum itu disetiap pagi
Ibu, ayah, kamu, tetaplah tegar menanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar