Rabu, 14 Juli 2010

Pemilukada Kabupaten Ponorogo




Hajatan Pemilukada Kabupaten Ponorogo baru saja usai, setelah , melalui tahapan yang sedemikian panjang, akhirnya pada tanggal 4 Juli 2010 lalu Pemilukada Kabupaten Ponorogo digelar juga.
Sebelum proses pemungutan suara dilaksanakan, sebelumnya ada berbagai proses yang dilewati, mulai dari tabuh gong tahapan Pemilukada Kabupaten Ponorogo yang dilaksanakan pada tanggal 2 Februari silam, hingga yang terakhir adalah rekapitulasi yang dilaksanakan pada tanggal 4 hingga 10 Juli 2010. Secara detail, tahapan Pemilukada Kabupaten Ponorogo adalah sebagai berikut :

1. Tabuh Gong tahapan pemilu kada : 2 februari 2010
2. Daftar pemilih sementara : 5-25 maret 2010
3. Daftar pemilih baru : 29-31 maret 2010
4. Daftar pemlih perbaikan : 1-21 april 2010
5. Pengambilan formulir perseorangan : 2-8 maret 2010
6. Pendaftaran dan pengambilan formulir calon : 20 maret – 4 april 2010
7. Pendaftaran pasangan calon : 5-11 april 2010
8. Pengumuman lolos menjadi pasangan calon : 30 april – 1 mei 2010
9. Penentuan nomor urut pasangan calon : 2-4 mei 2010
10. Kampanye : 17-30 juni 2010
11. Hari tenang : 1-3 juli 2010
12. Pelaksanaan pemilu kada : 4 juli 2010
13. Rekapitulasi : 4-10 juli 2010
Selama pelaksanaannya, Pemilukada Kabupaten Ponorogo juga tidak lepas dari berbagai hambatan, mulai dari dana yang sulit cair hingga mengakibatkan pihak KPUD Ponorogo menghutang dana kepada pihak swasta untuk menalangi dana yang belum turun, hal ini terjadi di awal awal proses Pemilukada. Kemudian ada pula berbagai atribut kampanye yang berupa sticker, bendera parpol ataupun calon, dan bahkan baliho yang masih terpasang selama hari tenang. Dan yang cukup menghebohkan adalah insiden pembakaran surat undangan Pemungutan suara yang disebabkan karena adanya isu politik uang.
Kalau boleh sedikit curhat, Areyes sendiri juga tertipu karena isu politik uang ini. Saya ini memang sedang menjalani studi di Surabaya, sehingga kurang tahu benar situasi menjelang Pemilukada Kabupaten Ponorogo juga kurang tahu mengenai profil calonnya. Yang saya tahu hanya bahwa dua dari tiga calon yang ada adalah pasangan incumbent bupati dan wakil bupati, sedangkan calon yang satunya adalah calon yang pada Pemilukada lalu ikut mencalonkan diri, namun gagal.
Saat itu saya pulang dari Surabaya pada tanggal 3 juli pagi hari dan sekitar siang hari daya sudah sampai di rumah. Ternyata malam harinya (kalau tidak salah sekitar jam 8) ada seorang yang mendatangi rumah saya, dan memberikan sejumlah uang, mereka bilang uang tersebut hanya sebagai ganti rugi perjalanan ke TPS. Karena saya tidak menghendaki hal demikian, maka saat orang tersebut dating, saya pura pura pergi, dan akhirnya bapak saya yang menemui orang tersebut. Setelah pulang (sekitar jam 10 malam) tahu tahu di laptop saya terselip sejumlah uang, karena tidak mau, akhirnya uang tersebut saya kembalikan pada bapak, terserah kalau beliau memang menghendaki uang tersebut, yang penting saya tidak mau. Dan beberapa waktu kemudian, saya mendapat telepon dari seorang saudara. Dan ternyata saudara saya tersebut juga mengajak untuk memilih pasangan calon tertentu , akhirnya telepon tersebut saya berikan kepada ibu saya (saya lagi malas mikir yang begituan). Dan parahnya, esok paginya, ada lagi seorang yang melakukan hal yang sama (waaah serangan fajar ni ceritanya).
Dan akhirnya, saya memilih pasangan calon selain yang disarankan oleh dua orang yang mengunjungi rumah saya tersebut. Menurut saya itu adalah keputusan paling bijaksana, karena memilih calon yang benar benar bersih. Tapi pada siang harinya saya menyesal setengah mati karena mendapat kabar bahwa pasangan yang saya pilih karena saya anggap bersih tadi ternyata di daerah lain juga ada “uangnya”, waaah saya sungguh menyesal memilih dia kang. Kalo tau bakal seperti itu, mending saya nyoblo gambar KPUD aja, atau gag usal milih sekalian. T_T
Kita sudahi saja curhatnya, nanti bisa bisa malah keterusan…
Let’s back to topic…
Setelah berbagai tahapan panjang Pemilukada Kabupaten Ponorogo terlewati, akhirnya pada tanggal 4 sampai 10 Juli kemarin telah dilakukan rekapitulasi suara. Dan akhirnya, hasilnya adalah sebagai berikut ini kang, monggo :

Dari rekap hasil diatas, terlihat bahwa pemenangnya adalah pasangan nomor dua yaitu ADA (Amin-Ida). Pasangan ADA mendominasi di 19 kecamatan dari 21 kecamatan di Ponorogo.
Terlepas dari plus minus pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Ponorogo, menurut saya, yang paling penting adalah Pemilukada tetap berjalan secara damai (tidak sepoerti yang di Mojokerto, atau di tipi itpi itu kang. Waaah ruwet setengah mati). Dan semoga pasangan pemimpin kita yang baru ini akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Ponorogo secara menyeluruh, dan jangan sampai ada korupsi ya Pak Amin dan Bu Ida…
Sekali lagi Areyes mengucapkan selamat bagi pasangan terpilih ADA (Amin-Ida), semoga membawa masyarakat Ponorogo kepada kesejahteraan… Allohuma Amin…


Surabaya, 11-13 Juli 2010
Areyessintesis

7 komentar: